Kamis, 10 Februari 2011

Cewek Muda, Mandiri, Cerdas dan Sukses




Liza Munira, adalah sosok wanita muda sukses Indonesia yang menggambarkan kemandirian dan keberanian. Hidup di negara orang tentu bukan suatu hal yang mudah, namun cewek manis ini telah menjalaninya selama bertahun-tahun untuk mencapai misi dalam hidupnya. Ia sekarang berdomisili di Jenewa dan menjadi kebanggaan bangsa karena prestasinya.

Perjalanan Karir Yang Mengesankan
Liza memang tipe wanita aktif yang luar biasa. Sejak masa kuliahnya ia telah bekerja dan sampai saat ini berarti ia telah 8 tahun meniti karirnya dalam dunia development, baik dalam dunia research, policy making dan health financing.

Melalui program AIESEC ia memperoleh kesempatan bekerja di kantor pusat WHO (Jenewa) pada tahun 2002. Setelah masa programnya berakhir, ia harus keluar dari WHO pusat dan ia pun pindah ke WHO di Jakarta dimana ia ditempatkan di unit Health Policy and Systems. Di sini Liza banyak terlibat dalam advokasi dan dialog dengan pemerintah pusat dan daerah untuk alokasi anggaran kesehatan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan desentralisasi. Selain itu, iajuga terlibat dalam advokasi kebijakan Penanggulangan Tembakau, bersama dengan pemerintah, anggota legislatif dan LSM-LSM yang terkait.

Karirnya terus berlanjut hingga ia diterima bekerja di kantor sekarang ini, yaitu di The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, sebagai Program Officer untuk Innovative Financing, yang berbasis di Jenewa. Ia menceritakan bahwa bidang pekerjaannya lebih ke financial economics, yaitu mengumpulkan dana untuk global health melalui mekanisme-mekanisme pembiayaan yang non-tradisional seperti konversi hutang dan instrumen-intrumen keuangan lainnya.

”Jadi kalau ditarik benang merah, karir saya lebih mengarah pada dunia health policy and financing, ” demikian Liza menyimpulkan.


Kunci-Kunci Keberhasilan Liza
Mengemban tanggung jawab yang besar dalam satu organisasi dunia adalah satu pencapaian yang luar biasa bagi Liza dengan keberhasilannya sekarang ini. Berikut Liza membagikan beberapa prinsip hidup yang menjadi rahasia keberhasilannya.

Pertama, ia memiliki keyakinan bahwa apapun dapat dicapainya asal dengan kerja keras dan kemauan yang tinggi. Mengaku bukan tipikal murid/mahasiswa teladan, namun ia selalu berusaha membuka diri terhadap peluang-peluang yang bisa membuat dirinya lebih baik. Hal inilah yang menjadikannya termasuk yang pertama di antara para mahasiswa yang mulai bekerja sejak masih kuliah, bahkan saat itu di LPEM ia bersedia bekerja tanpa dibayar sekalipun. Keberanian mengambil peluang inilah yang akhirnya membuka kepada peluang-peluang yang baru, seperti keputusannya bekerja di WHO di Jenewa, adalah satu keputusan yang baginya suatu pertaruhan karena ia harus melepaskan pekerjaannya di CSIS. Namun ia melihat bahwa kesungguhannya membawanya kepada jalur yang tepat, di mana justru akhirnya ia menemukan dunia public policy yang menjadi bidangnya sekarang. ”Jangan pernah putus asa dan menyepelekan yang nama nya cita-cita. One way or the other, saya percaya we will achieve our goals, dan kalaupun tidak tercapai, pasti nya there will be something positive yang kita dapatkan dari proses usaha kita,”tandasnya.

Kedua, ia percaya bahwa tidak ada pengalaman atau usaha yang sia-sia. Karena percaya bahwa semua hal ini positif, maka ia dapat melakukan semuanya dengan baik walau penuh kerja keras. Dan ia yakin bahwa sekarang ini ia mulai memetik hasil dari pengalaman-pengalaman ini.

Yang terakhir, Liza percaya dengan apa yang dinamakan ”memperlebar boundaries kemampuan” (extending our boundary limits). Ia menterjemahkan ”boundaries” di sini sebagai batasan kemampuan yang (ia pikir) mempunyainya. Jadi ia memiliki prinsip untuk tidak pernah berhenti belajar dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. ”Misalnya kalau hari ini kita menguasai 2 bahasa, tidak ada salahnya kita mempelajari bahasa lain, atau mencoba menggunakan kemampuan bahasa ini untuk hal-hal lain, misalnya menulis atau mengajar, ” ujarnya.

Visi Pribadi Yang Memotivasi Liza Mencapai Keberhasilan
”Pada dasarnya saya ingin membuktikan bahwa sebagai orang muda Indonesia, kita mampu untuk berbuat lebih dari yang mungkin orang pikir kita bisa, ”jelas Liza mengenai visi pribadinya sekarang ini.

Ketika pertama kali melamar untuk bekerja di luar negeri, ada satu hal yang sangat ingin ia pelajari, yaitu belajar bagaimana caranya menjadi lebih efisien dalam bekerja, karena kesan pada umumnya adalah di luar negeri itu identik dengan efisiensi dan sangat to the point. Hal inilah yang amat ingin ia kuasai untuk diterapkan di Indonesia. Namun pada akhirnya ia menemukan bahwa inti nya bukan pada negara-nya, tetapi apakah kita menitik beratkan efisiensi atau tidak, dengan berusaha untuk selalu fokus pada tujuan akhir.

”Apa-apa yang setengah-setengah akan membuat masalah tambah kacau. Jadi tidak ada hubungannya dengan mental/pribadi seseorang atau dari mana orang tersebut berasal. It’s all about getting the system in place and regulating it properly to achieve our goals. Menurut saya kunci untuk menerapkan policy sistem yang baik ada tiga hal. Peraturan nya jelas, tujuan/hasil nya jelas dan konsekuensi dari sistem tersebut jelas. Memang aspek sosial dan politik itu akan mempengaruhi, tetapi jangan sampai sistem yang ditujukan untuk kepentingan orang banyak menjadi terhambat hanya karena kepentingan-kepentingan yang mungkin bersifat golongan, dsb. It’s time Indonesia stands up for itself and its people, ” jelasnya bersemangat.

Faktor Keluarga Sangat Mempengaruhi
Liza adalah seorang yang melihat besarnya pengaruh keluarga dalam keberhasilannya, ”Selain faktor kebangsaan, saya rasa dukungan keluarga adalah faktor penting yang telah membawa saya sejauh ini. Dukungan mereka sangat saya rasakan dalam setap keputusan yang saya buat, dan juga dalam masukan yang mereka berikan. Kami sangat dekat walaupun sekarang ini terpisah jarak yang lumayan jauh. Orang tua saya ada di Jakarta, dan kerabat kami masih banyak di Aceh.”

Aktivitas Sehari-hari
Liza mengaku bahwa tinggal di Jenewa yang adalah kota yang kecil dibandingkan dengan kota Jakarta yang besar dan metropolis, tentunya mendatangkan keuntungan tersendiri. Karena itulah ia selalu menyempatkan diri melakukan jogging di pagi hari setelah subuh atau sore hari setelah pulang kantor.

Sehari-hari ia menghabiskan waktu dengan semaksimal mungkin di kantor. Jam makan siang biasa nya dihabiskan bersama kolega kantor, baik dengan tim sendiri atau dengan tim-tim lain, sekedar untuk saling meng- update pekerjaan atau bertukar pikiran. Kemudian di sore hari, setelah pulang ke rumah biasanya ia memasak atau bertemu dengan teman-teman, bisa di rumah atau di luar, ”Biasanya kami berkumpul, tukar pikiran dan mencoba tempat-tempat baru. Karena pertokoan dan pusat bisnis biasanya tutup relatif cepat, yaitu sekitar jam 7 malam (kecuali hari Kamis sampai jam 9 malam, dan hari Minggu semua nya tutup), rencana belanja/ke toko atau menyelesaikan urusan rumah harus direncanakan dengan baik. Saya biasanya grocery shopping pada hari Kamis atau Sabtu, ”ungkap Liza.

Hari Minggu adalah hari untuk bersantai dengan teman-teman atau istirahat di rumah. Kadang-kadang Liza mencoba resep baru dan mengundang/menjamu teman-teman sekaligus untuk memperkenalkan masakan Indonesia.

Hobby
Bagi Liza waktu luang adalah kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Karena menurutnya, selain membantunya memperoleh semangat baru, juga karena ia merasa senang sekali bila bisa mempelajari/melakukan hal-hal baru yang mungkin sebelumnya ia merasa tidak mampu melakukannya.

Itu sebabnya sekarang ia memilih belajar berkuda. Seminggu sekali ia pergi ke sekolah berkuda, suatu hal yang baginya dirasakan sangat refreshing, selain ada banyak hal baru yang ia pelajari, seperti teknik berkuda, namun juga bagaimana membangun kedekatan dengan alam dan binatang, tetapi juga turut membangun confidence. “Ternyata mengendalikan binatang seperti kuda itu tidak lah mudah, dan proses mempelajari hal itu saya rasa banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Terutama untuk masalah fobia saya akan binatang, yang sekarang ini sudah banyak sekali teratasi semenjak belajar berkuda, “ ujarnya.

Selain berkuda, Liza juga senang memasak dan mempelajari bahasa. Sekarang ini ia sedang konsentrasi ke bahasa Perancis dan mulai belajar bahasa Spanyol. Selain itu Liza juga amat menikmati traveling, berolahraga dan berkumpul dengan teman-teman di saat weekend.

Liza Munira telah membuktikan bahwa orang muda Indonesia mampu melakukan hal-hal yang membanggakan dan menjadi inspirasi yang juga membangkitkan semangat para generasi muda Indonesia lainnya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar